PeuneugahAceh.Net|Aceh Utara,– Pemerintah Kabupaten Aceh Utara bersama Pelindo Regional 1 Lhokseumawe sepakat memperkuat sinergi strategis untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi daerah. Kunjungan Pemkab Aceh Utara ke Kantor Pelindo Regional 1 Lhokseumawe di Pelabuhan Umum Krueng Geukueh, Rabu (24/9/2025).
menjadi momentum penting dalam mendorong pemanfaatan penuh jalur eksklusif Selat Malaka, salah satu jalur perdagangan internasional tersibuk di dunia.
Rombongan dipimpin oleh Asisten III Setdakab Aceh Utara, Fauzan dan didampingi pejabat Pemkab dari bidang hukum, aset, hingga Dinas Perhubungan Aceh Utara.
Turut juga di hadiri oleh Heri Kesuma Kabid Sarana dan prasarana serta Sekretaris M. Isman R. Kehadiran mereka disambut oleh Aulia Rahman, Branch Manager Pelindo Regional 1 Lhokseumawe, bersama jajaran manajemen: Mildawaty Noer dan Taufik Rahmat Nasution.
Asisten III Setdakab Aceh Utara, Fauzan menegaskan pelabuhan Krueng Geukueh harus menjadi poros kebangkitan ekonomi Aceh Utara.
“Pelabuhan ini adalah pintu masa depan. Selat Malaka memberi kita jalur emas untuk terhubung ke pasar global. Dengan kolaborasi bersama Pelindo, potensi alam, UMKM, perikanan, dan perkebunan Aceh Utara bisa naik kelas. Ekonomi rakyat harus merasakan langsung manfaat dari kebangkitan ini”, ujar Fauzan.
Ia menambahkan, Pemkab siap memberi dukungan regulasi, tata kelola aset, hingga percepatan layanan agar iklim investasi semakin kondusif.
Branch Manager Pelindo Regional 1 Lhokseumawe, Aulia Rahman menegaskan kesiapan pihaknya menjadikan Pelabuhan Krueng Geukueh sebagai simpul logistik internasional yang memberi dampak nyata ke masyarakat.
“Kami tidak ingin pelabuhan ini hanya ramai kapal, tapi sepi manfaat. Pelindo berkomitmen agar Selat Malaka benar-benar memberi nilai tambah: biaya logistik turun, ekspor lebih mudah, UMKM bisa go global, dan masyarakat Aceh Utara merasakan langsung dampaknya”, kata Aulia.
Deputy Branch Manager Pendukung Operasi, Mildawaty Noer menekankan bahwa dukungan Pemkab akan memperkuat kepercayaan investor dan dunia usaha.
“Sinergi dengan pemerintah daerah adalah kunci. Dengan pelayanan pelabuhan yang profesional, ekosistem logistik di Aceh Utara akan tumbuh sehat dan berdaya saing”, ungkapnya.
Deputy Branch Manager Operasi & Teknik, Taufik Rahmat Nasution, menambahkan aspek teknis.
“Kami memastikan fasilitas, SDM, dan SOP internasional sudah siap. Krueng Geukueh bukan hanya pelabuhan transit, tapi pusat distribusi dan ekspor-impor kelas dunia”. tegasnya.
Kunjungan ini menandai langkah awal menuju peta jalan kebangkitan ekonomi Aceh Utara. Dengan posisi strategis di jalur laut internasional dan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, Aceh Utara berpotensi menjadi gerbang perdagangan baru di barat Indonesia.
Sinergi Pemkab dan Pelindo diyakini mampu menjadikan UMKM, sektor perkebunan, perikanan, hingga CPO sebagai motor utama pertumbuhan. Dampaknya bukan hanya pada investasi dan perdagangan, tetapi juga pembukaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan daerah, dan kesejahteraan masyarakat secara luas.
Komentar